-->
Renungan Kehidupan: Dahsyatnya Fitnah Wanita - Ustadz Firanda Andirja, MA.

Renungan Kehidupan: Dahsyatnya Fitnah Wanita - Ustadz Firanda Andirja, MA.

Siapa pun "Saya", baik ulama, ustadz, bukan ustadz, sdh punya istri, sdh poligami; apalagi blm punya istri, baik masih bujang atw pun duda, selagi jenis kelamin "Saya" adalah laki2.

Maka,

Mohon sejenak baca sampai tuntas tulisan berikut (jika berkenan dan punya sedikit wkt),

Wanita juga dianjurkan membaca tulisan ini sampai tuntas, agar bisa "membentengi" dirinya dari serangan "banteng".

:::: Syahwat terhadap Wanita, Fitnah Wanita Tiada Bandingannya ::::

Adapun tentang syahwat terhadap wanita secara umum, maka barangsiapa yang memperhatikan kondisi kaum muslimin secara umum –lebih-lebih selain mereka-, akan melihat derasnya arus syahwat ini. Mereka tenggelam dalam genangan comberan.

Betapa banyak di antara kamu muslimin yang hobi berselancar di situs-situs porno di internet. Mereka memasang mata untuk mendapatkan gambar-gambar keji. Betapa banyak pula di antara mereka yang bertamasya ke negeri-negeri kafir dan rusak untuk memuaskan syahwatnya yang haram, wallahul musta’an.

Telah terjadi persekongkolan antara setan manusia, setan jin, dan nafsu yang mendorong kepada keburukan demi merusak kehormatan dan akhlak kaum muslimin. Allah berfirman:

“Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran)”. (QS. An-Nisaa’: 27).

Yang penting untuk disebutkan di sini adalah bahwa orang yang memperturutkan hawa nafsunya yang liar, niscaya tidak akan pernah terpuaskan. Andai saja seorang diberi kenikmatan seluruh dunia, niscaya dia tidak akan merasa puas: ’seandainya anak Adam memiliki dua ladang yang berisi emas, niscaya dia akan mencari ladang yang ketiga, tidak ada yang dapat memenuhi perut anak Adam selain tanah’.

Begitu pula halnya dengan seseorang yang memperturutkan hawa nafsu seksualnya tanpa ikatan dan dan kendali, niscaya dia tidak akan berhenti dan tak pernah merasa puas.

Syaikh Ali ath-Thanthawi berkata: ”Seandainya diberikan kepada Anda seluruh harta Qarun, postur tubuh seperti Herkules, dan disediakan untukmu sepuluh ribu wanita yang paling cantik dari berbagai warna kulit, bentuk, dan berbagai sisi kecantikan, apakah Anda mengira telah cukup puas? Tidak, Aku katakan dengan suara tegas: ’tidak.., aku menulisnya dengan pena yang tajam. Akan tetapi, satu saja wanita yang halal untukmu niscaya cukup bagi Anda. Janganlah Anda menuntut bukti kepada saya, karena setiap kali Anda menoleh kepada kehidupan sekitar Anda, niscaya Anda akan mendapatkan bukti yang valid, jelas, dan kasat mata”. 1

Telah disebutkan dalam al-Adab al-Kabir oleh Ibnu al-Muqaffi’ 2: ”Ketahuilah bahwa sesuatu yang paling efektif merusak agama, mencelakakan jasad, meludeskan harta, mendatangkan aib, menghancurkan kehormatan, dan paling drastis menjatuhkan kewibawaan adalah nafsu terhadap wanita.

Yang mengherankan adalah seorang laki-laki yang sehat pikirannya, lalu dia melihat seorang wanita dari kejauhan yang terbungkus oleh bajunya lalu membekaslah di hatinya akan kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Hingga nafsunya terkait dengannya meski tanpa melihat dan tanpa mendengar berita tentangnya. Kemudian seakan dia tertikam karenanya, namun dia tidak menyadarinya, sedangkan bayangan tersebut tidak sirna dari pikirannya. Maka dia senantiasa terbelenggu nafsu yang tak akan pernah puas, hingga seandainya tidak tersisa di dunia kecuali seorang wanita saja, maka dia pasti masih penasaran bahwa wanita itu memiliki sesuatu yang belum pernah dia rasakan.”

Sesungguhnya fitnah yang paling besar dan paling berat adalah fitnah wanita, sebagaimana sabda Nabi Shalallaahu ’alaihi wasallam:

”Tidak aku tinggalkan setelahku di tengah manusia fitnah yang lebih berat bagi kaum laki-laki daripada fitnah wanita”. (HR Muslim) 3.

Imam Thawus ketika menafsirkan ayat Allah:

”dan manusia dijadikan bersifat lemah”. (QS. An-Nisaa’: 28).

Beliau berkata: ”jika dia melihat wanita maka dia tidak bisa bersabar”.4

Ibnu Abbas Radhiyallaahu’anhu berkata: ”Tidak ada kekufuran orang yang telah dahulu kecuali di hadapan wanita, dan terjadinya kekufuran orang-orang setelahnya juga disebabkan wanita.”

Source :
Video by Youtube
Artikel by Facebook
comments

AdBlock Detected!

Keep us running by whitelisting this blog in your ad blocker.

This is Terms Of Use this blog in your ad blocker.

Thank you!

×